Tulisan
ini tak akan membahas soal operator, juga tiada maksud provokasi apalagi
strategi promosi. Terus apa dunk? Tulisan ini teruntuk saudariku muslimah, yang
ingin menjadi wanita shalihah, perhiasan dunia puaaliing indahh...
Baik
sebelumnya penulis (saya) terheran, banyak sekali wanita sekarang ini
kehilangan perasaan, rela berpeluh keringat berjalan sampai senayan (baca:
gedung DPR), berkoar-koar menuntut ketelanjangan atas dasar kemanusiaan....
haai, itu lhuu mereka yang menuntut kesetaraan perempuan (gender).
Duhai
saudariku, Islam agama kita sangat memuliakan wanita. Kedatangannya merupakan
berita gembira bagi wanita. Apa tidak ingat praktik keji kejahiliahan ketika
dibunuh, dikubur hidup bayi-bayi perempuan. MaasyaaAllah Islam datang, membawa
lentera terang, wanita sungguh dimuliakan.
Misalnya
soal baju, Islam begitu menjagamu. Semua dijaga agar tidak melanggar
laranganNya melakukan perbuatan zina. Terus apa hubungannya semua ini dengan M3
dan Simpati...??? kebingungan melanda...???
Wanita-wanita
sekarang ini (begitu juga dengan banyak yang muslimah) sangat senang memakai M3
dan juga Simpati. Eiitss, tapi M3 dan Simpati disini bukanlah operator seluler
yang dimaksud.
Maksud
M3 adalah singkatan dari tiga kata dalam bahasa jawa yang punya satu makna. Mau
tahu...?? M3 adalah singkatan dari mlotrok, mletrek, mudun. Yah,
realitanya tidak sedikit wanita biasa saja memakai sejenis M3, ini masih
mending. Sebagian lain malah bangga pakai yang jenis M3. Katanya agar terlihat
cantik, biar lelaki ganteng pada tertarik, sungguh na’udzubillah min dzaalik.
Gue
pake bahasa gaul nih, ibarat two side in one coin, setali tiga uang sama
baju M3. Soal celana bejibun yang suka pakai simpati. Apaan tuh simpati..?? nih
ini dia simpati = silakan menikmati (maaf) paha saya buka tinggi-tinggi.
Aduhai
saudariku muslimah, yuk kita renungkan surat An-Nuur ayat 31, surat Al-Ahzab
ayat 59 yaah...
Aduhai
saudariku muslimah, yang masih demen memakai M3 dan Simpati, tinggalkanlah.
Yang sudah pake jilbab, namun pakaiannya masih ketat, hingga semua “tikungan”
tetap terlihat, mari pindah ke yang menutup aurat. Yang sudah pakai jilbab,
jilbab yang besar lagi, beristiqomahlah wahai ukhty..
sumber : http://qalbunsalimmenggapaiderajatihsan.blogspot.com
Artikel Terkait