dakwatuna.com - Assalamu’alaikum wr. wb.
Segala puji bagi Allah swt yang telah menciptakan kepada kita laki-laki
dan perempuan, bersuku-suku, berbangsa-bangsa, untuk saling mengenal.
Dan yang paling mulia di antara kita adalah yang bertaqwa kepada Allah
swt.
Rasul mengingatkan kepada kita tentang pemuda-pemuda yang luar biasa. Di antaranya pemuda yang hatinya rindu ke masjid. Pemuda yang tumbuh-berkembang, gaul tapi tidak lupa untuk ibadah. Funky tapi tidak lupa mengaji. Anak gaul tapi tetap unggul. Anak-anak yang hidup di jalanan tapi di jalan kebenaran. Dia tumbuh-berkembang tidak lupa dengan Al Quran, tidak lupa dengan agama, tidak lupa dengan penciptanya.
Dia bukan sekadar pencinta alam, dia pencinta pencipta alam. Pemuda yang memberi dengan tangan kanan, tangan kiri tidak tahu. Pemuda yang diajak zina perempuan cantik, baik-baik menolak, karena cinta kepada Allah swt.
Kekuatan ukhuwah, nyatakan cinta kita kepada saudara kita dengan segala macam cara. Bagaimana ukhuwah luar biasa? Silaturahimnya dijaga. Kalau kata orang dulu, kusir bukan sembarang kusir, mencari rumput sama jerami. Kita kan lahir bukan sekadar hadir, tapi untuk menjalin silaturahim. Berbagi dan memberi. “Barang siapa yang membantu keresahan orang lain, Allah tolong keresahannya di hari kiamat.” Barang siapa menolong kesulitan orang lain, Allah tolong kesulitannya di dunia, dibantu di akhirat, juga Allah bantu.”
Allah pasti menolong seorang hamba, selama hamba itu menolong saudaranya. Bukan hanya itu, tapi juga menutupi aibnya. “Barang siapa menutup aib saudaranya, Allah tutup aibnya di dunia dan di akhirat.” Apa jaminannya? Sesungguhnya di Arsy Allah itu ada mimbar dari cahaya. Di situ tinggal orang-orang yang wajahnya bercahaya, pakaiannya bercahaya. Bahkan Nabi, orang-orang shalih, dan kemudian syuhada berdiri. Siapa sih orang yang didirikan itu? Mereka adalah pemuda yang saling bersaudara di jalan Allah swt. Saling mencintai di jalan Allah swt. Mereka tinggal di atas mimbar dari cahaya.
Allah hapuskan dosanya. Allah jauhkan dari neraka. Bahkan Allah naungi pada waktu tidak ada naungan selain naungan Allah swt. “Sesungguhnya sesama muslim itu bersaudara.” Dan luar biasa ketika kita bersaudara di jalan Allah swt., kita bergaul, berukhuwah di jalan Allah swt, mengkaji dan menggali Al Quran di rumah Allah swt., kita berkumpul bersama, maka Allah turunkan ketenangan dalam kehidupan, Allah turunkan kasih sayang, bahkan Allah sebut kita di antara para makhluk-Nya, dan malaikat berkumpul untuk mendoakan kita.
Ketika kita berukhuwah di jalan Allah SWT, bukan hanya itu, kebangkitan Islam ada di depan mata. Allah mengingatkan kepada kita “Sesungguhnya orang kafir itu menguatkan satu sama lain,” kalau kita tidak melakukan yang sama, saling menguatkan, maka terjadi kerusakan di muka bumi ini dan kerusakan yang amat dahsyat. Kenapa? Karena kita tidak menyatakan cinta dengan segala cara. Berikan hadiah, sampaikan salam. Dalam sebuah hadits, Rasulullah ingatkan “Sebarkan kedamaian, jalin kasih sayang, kasih makan orang lain, shalat di saat yang lain tidur.” Wallahu A’lam.
Rasul mengingatkan kepada kita tentang pemuda-pemuda yang luar biasa. Di antaranya pemuda yang hatinya rindu ke masjid. Pemuda yang tumbuh-berkembang, gaul tapi tidak lupa untuk ibadah. Funky tapi tidak lupa mengaji. Anak gaul tapi tetap unggul. Anak-anak yang hidup di jalanan tapi di jalan kebenaran. Dia tumbuh-berkembang tidak lupa dengan Al Quran, tidak lupa dengan agama, tidak lupa dengan penciptanya.
Dia bukan sekadar pencinta alam, dia pencinta pencipta alam. Pemuda yang memberi dengan tangan kanan, tangan kiri tidak tahu. Pemuda yang diajak zina perempuan cantik, baik-baik menolak, karena cinta kepada Allah swt.
Kekuatan ukhuwah, nyatakan cinta kita kepada saudara kita dengan segala macam cara. Bagaimana ukhuwah luar biasa? Silaturahimnya dijaga. Kalau kata orang dulu, kusir bukan sembarang kusir, mencari rumput sama jerami. Kita kan lahir bukan sekadar hadir, tapi untuk menjalin silaturahim. Berbagi dan memberi. “Barang siapa yang membantu keresahan orang lain, Allah tolong keresahannya di hari kiamat.” Barang siapa menolong kesulitan orang lain, Allah tolong kesulitannya di dunia, dibantu di akhirat, juga Allah bantu.”
Allah pasti menolong seorang hamba, selama hamba itu menolong saudaranya. Bukan hanya itu, tapi juga menutupi aibnya. “Barang siapa menutup aib saudaranya, Allah tutup aibnya di dunia dan di akhirat.” Apa jaminannya? Sesungguhnya di Arsy Allah itu ada mimbar dari cahaya. Di situ tinggal orang-orang yang wajahnya bercahaya, pakaiannya bercahaya. Bahkan Nabi, orang-orang shalih, dan kemudian syuhada berdiri. Siapa sih orang yang didirikan itu? Mereka adalah pemuda yang saling bersaudara di jalan Allah swt. Saling mencintai di jalan Allah swt. Mereka tinggal di atas mimbar dari cahaya.
Allah hapuskan dosanya. Allah jauhkan dari neraka. Bahkan Allah naungi pada waktu tidak ada naungan selain naungan Allah swt. “Sesungguhnya sesama muslim itu bersaudara.” Dan luar biasa ketika kita bersaudara di jalan Allah swt., kita bergaul, berukhuwah di jalan Allah swt, mengkaji dan menggali Al Quran di rumah Allah swt., kita berkumpul bersama, maka Allah turunkan ketenangan dalam kehidupan, Allah turunkan kasih sayang, bahkan Allah sebut kita di antara para makhluk-Nya, dan malaikat berkumpul untuk mendoakan kita.
Ketika kita berukhuwah di jalan Allah SWT, bukan hanya itu, kebangkitan Islam ada di depan mata. Allah mengingatkan kepada kita “Sesungguhnya orang kafir itu menguatkan satu sama lain,” kalau kita tidak melakukan yang sama, saling menguatkan, maka terjadi kerusakan di muka bumi ini dan kerusakan yang amat dahsyat. Kenapa? Karena kita tidak menyatakan cinta dengan segala cara. Berikan hadiah, sampaikan salam. Dalam sebuah hadits, Rasulullah ingatkan “Sebarkan kedamaian, jalin kasih sayang, kasih makan orang lain, shalat di saat yang lain tidur.” Wallahu A’lam.
Wassalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh.
Artikel Terkait